Minggu, 01 Juni 2014

BAB.7 PENGUJIAN HIPOTESIS

Bab.7 PENGUJIAN HIPOTESIS
  • HIPOTESIS STATISTIK Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi (anggapan tertentu mengenai parameter populasi) hipotesis: benar atau salah  dibuktikan melalui pengujian berdasarkan pengamatan pada:  populasi (tapi tidak rasional dilakukan)  Contoh hasil pengujian:  tidak konsisten dengan hipotesis  hipotesis ditolak  konsisten dengan hipotesis  hipotesis diterima penolakan atas hipotesis: hipotesis  salah penerimaan atas hipotesis  karena tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis hipotesis tidak dapat ditolak, tetapi tidak berimplikasi bahwa hipotesis tersebut benar
  • .  Hipotesis:  Hipotesis nol, H0: anggapan tertentu mengenai parameter populasi  dianggap: benar jika H0 ditolak kebenarannya maka diterima H1  Hipotesis alternatif, H1: anggapan tandingan mengenai parameter populasi dimaksud data (dari contoh) yang digunakan untuk: pengujian hipotesis bersifat: peubah acak pengulangan pengujian dengan data yang berbeda dari populasi yang sama dapat menghasilkan kesimpulan pengujian yang berbedayousufkurniawan@yahoo.com
  • . pengujian hipotesis  dipengaruhi oleh faktorketidakpastian Karena itu : pemilihan atas salah satu hipotesis sebagai anggapan yang berlaku yang dilakukan melalui pengujian hipotesis + disertai: pernyataan besar peluang mengenai hipotesis yang diterima tersebut
Hipotesis dinyatakan dalam Ho dan Ha atau H1 sebagai alternatifnya. Ho selalu dinyatakan dalam bentuk :
Ho ; d = 0
dan hipotesis alternatif mempunyai bentuk
a)      H1 ; d < 0
b)      H1 ; d > 0
c)      H1 ; d ≠ 0
(a)dan (b) disebut pengujian satu arah (one tail) dan (c) disebut pengujian dua arah (two tail test).
Gambar pengujian dua arah :



A. Pengujian Hipotesis Tentang Rata-rata
1. Pengujian Hipotesis Satu Rata-rata
Urutan yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis tentang satu rata-   rata adalah sebagai berikut :
  1.                     i.      Rumuskan hipotesis
H0  : μ = μ0
H: μ < μ0  atau  μ  > µ0   atau   μ ≠ µ0
  1.                   ii.            Tentukan nilai α = tingkat nyata (significan level) = probabilitas untuk melakukan kesalahan jenis I dan cari nilai Zα atau Zα/2dari Tabel Normal
    1.                 iii.            Hitung Z0  sebagai kriteria pengujian, rumus
untuk n ≥30
Jika n < 30 maka Z0, Zαatau Zα/2  diganti dengan t0, tαatau tα/2.
Dengan rumus to adalah :
Dengan derajat kebebasan n – 1.
  1.                 iv.             Pengujian hipotesis dan pengambilan kesimpulan
  2. H0 : μ = μ0   apabila  Z0 > Zα,  Ho ditolak
H: μ > μ0  apabila  Z0 ≤ Zα,  Ho diterima
  1. H0 : μ = μ0   apabila  Z0 < – Zα,  Ho ditolak
H1 : μ < μ0  apabila  Z0 ≥ – Zα,  Ho diterima
  1. H0 : μ = μ0   apabila  Z0 > Zα/2 atauZ0 < -Zα/2, Ho ditolak
H1 : μ ≠ μ0  apabila  -Zα/2 ≤ Z0 ≤ Zα/2, Ho diterima

Contoh 1:
Sebuah perusahaan alat olah raga mengembangkan jenis batang pancing sintetik, yang dikatakan mempunyai kekuatan dengan rata-rata 8 kg dan simpangan baku 0,5 kg. Ujilah hipotesa yang menyatakan bahwa rata-rata kekuatan batang pancing adalah 8 kg dengan alternative lebih besar dari 8 kg bila suatu sample 50 batang pancing itu setelah dites memberikan kekuatan rata-rata 8,4 kg.  Gunakan α = 5%.
Jawab :
H0 : μ = 8 kg
H1 : μ > 8 kg
α = 5%, Zα= 1,64 dari tabel normal
=
α = 5%
Z0 =  5,6
Z = 1,64

Oleh karena Z0 > Zα, maka H0 ditolak, yang berarti bahwa rata-rata kekuatan batang pancing adalah lebih dari 8 kg.


  1. 2.   Pengujian Hipotesis Dua Rata – rata.
Dalam praktek, seringkali ingin diketahui apakah ada perbedaan yang berarti dari dua rata-rata populasi. Misalnya
  1. Kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan antara pekerja pria dan  wanita
  2. Kekuatan dua jenis besi berani
  3. Lamanya menyala bola lampu merek A dan B
Perumusan Hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : μ1 – μ2  = 0 atau μ1 = μ(Tidak ada  perbedaan, atau sama)
(1)   Ha : μ1 – μ2  > 0 (ada perbedaan μ1 > μ2 )
(2)   Ha : μ1 – μ2  < 0 (ada perbedaan μ1 < μ2 )
(3)   Ha : μ1 – μ2  ≠ 0 (μ1 berbeda dengan μ2 )

a). Bila n > 30 (sample besar)
Z0 =            =jika

b). Bila n ≤ 30 (sample kecil)
t=
tmempunyai distribusi t dengan derajat kebebasan sebesar n1 + n2 -2.

Contoh :
Seorang pemilik toko yang menjual 2 macam bola lampu merek A dan B, berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola lampu kedua merek tersebut dengan alternative ada perbedaan. Untuk menguji pendapatnya dilakukan percobaan dengan menyalakan 100 buah bola lampu merek A dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai sample acak. Ternyata bola lampu merek A dapat menyala rata-rata selama 952 jam, sedangkan merek B 987 jam, masing-masing dengan simpangan baku sebesar 85 jam dan 92 jam. Dengan menggunakan α = 5%, ujilah pendapat tersebut.
Jawab :
H0 : μ1 – μ2  = 0
Ha : μ1 – μ2  ≠ 0
n1 = 100, = 952, σ1 = 85
n2 =   50, = 987, σ2 = 92
n2 =   50, = 987, σ2 = 92
Z0 =  =
Untuk α = 5%, Z α/2 = 1,96











-Zα/2 = -1,96

Zα/2 = 1,96










Kesimpulan :
Karena Z0 = -2,25 < -Zα/2 = – 1,96 maka H0 ditolak. Berarti rata-rata lamanya menyala bola lampu dari kedua merek tersebut tidak sama.

3. Pengujian Hipotesis Rata-rata, Variance Tidak Diketahui
a. Uji  beda rata-rata sampel besar (n >30). ((s1 ¹s2 tidak diketahui)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar